Surabaya TRIBUNNEWS.COM-Kasus demam berdarah dengue (DBD) terus berkembang di Jawa Timur. Hanya dalam tiga hari, jumlah demam berdarah di Jawa Timur telah meningkat 250.

Pada 13 Maret 2020, kasus demam berdarah positif di Jawa Timur telah mencapai 2016. Jumlah kematian setiap Jumat (13/3/2020) mencapai 20.

Dibandingkan dengan data pada 10 Maret 2020, jumlah ini telah meningkat secara signifikan.Jumlah kematian pada 10 Maret 2020 adalah 1766, dan jumlah yang meninggal adalah 15. Khofifah Indar Parawansa dari Jawa Timur mengatakan bahwa meskipun Jawa Timur tentu tidak dapat dianggap sebagai kegiatan luar biasa (KLB).

“KLB kami belum masuk. Tapi kami terus membuat harapan serius untuk DBD. Kebetulan, 44 rumah sakit telah diundang, dan kami bekerja sama,” kata Khofifah.

Jika jumlah kasus tahun ini lebih dari dua kali jumlah kasus sebelumnya, daerah tersebut dapat dianggap sebagai KLB.

Demikian pula, untuk para korban, jika jumlah kematian tahun ini telah dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, kasus trenggalek dan demam berdarah yang meninggal pada bulan Januari juga paling banyak.

Baca: Dinas Kesehatan Depok mengatakan demam berdarah tidak kehilangan risikonya akibat virus korona dan angka kematian lebih tinggi – Baca: Tiba-tiba agen perjalanan kasus kartu Selebgram Sarah Gibson menerima voucher perjalanan dari Australia– –Baca: Brunei melaporkan 14 kasus baru Corona, 10 di antaranya diduga terinfeksi Malaysia – banyak yang relatif terdistribusi secara merata.Populasi demam berdarah di Jawa Timur terus bertambah, Hoffa mendorong semua penduduk Jawa Timur untuk meningkatkan Waspada dan lindungi lingkungan dari penyebaran virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

“Kami telah mengingatkan kami untuk menjaga cara hidup kami bersih. Sekarang saya meminta Pergub2014 untuk diperbarui. Karena orang-orang telah menantikan keberadaan kelompok kerja demam berdarah di daerah kota. Di provinsi itu, sudah ada dan kami ingin Melihat kembali DBD ini tidak boleh dianggap enteng karena bersifat tahunan dan tidak boleh dianggap sepele, “kata Khofifah. Dalam merevisi peraturan gubernur, ia berharap bahwa harapan untuk DBD akan dikembangkan lebih lanjut di masa depan. Dengan meningkatkan kemampuan PKK, kaum muda, kaum muda dan sukarelawan.

Hal yang sama berlaku untuk laporan Herlin Ferliana, direktur Biro Kesehatan Jawa Timur. Dia menyebutkan bahwa pada tahun 2019, jumlah total kasus Demam Berdarah di Jawa Timur mencapai 18.393, dengan 185 kematian. “Yang harus dilakukan adalah mendorong gerakan massa untuk menghilangkan nyamuk. Kosongkan tangki air, tutup tangki air, dan kubur produk-produk bekas. Jika ada lebih dari satu korban positif di suatu daerah, jangan menyemprotkan atom dan jangan minum air. Ini sering disebabkan kabut Itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa, “kata Herlin.

Entri ini diposting di surya.co.id, berjudul “Kasus DBD tembus Jawa Timur 2016”, 20 orang tewas, kata Khofifah belum KLB Penulis: Fatimatuz Zahro

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *