
Tribun Jabar Cipta Permana-Wanbaolong (TRIBUNNEWS.COM) -Puluhan anggota Asosiasi Cipayung Cendikia usai memimpin aksi menentang rencana penyelenggaraan Rescue Indonesia Action Alliance (WE) yang digelar di Gedung Sate dan Polrestabes Bandung beberapa hari lalu Sebuah organisasi (ICC) mengadakan operasi serupa di luar Hotel Pasundan.
Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa yang dipimpin milenial tersebut menyampaikan orasi dan menggelar spanduk di Jalan Peta, menanyakan kepada manajemen hotel bahwa Bandung tidak nyaman untuk kegiatan ini. Itu.
Baca: Rahayu Saraswati Dikabarkan Dilecehkan Lewat Twitter, Gerindra: Kami Takut tweet-karena bisa menimbulkan cluster baru Covid-19, apalagi bakal diikuti peserta dari Pencanangan wilayah di luar Kota Bandung masih dalam zona merah.
Koordinator Aksi Adi Mulyadi (Adi Mulyadi) mengatakan bahwa aksi ini merupakan kesalahan klerikal, bukan soal pembentukan organisasi baru di lingkungan instansi pemerintah, melainkan wujud kecintaan kepada Kota Bandung dan Perhatian dari sekumpulan baru massa covid-19 potensial muncul dari aktivitas deklarasi.
Oleh karena itu, segala bentuk potensi penularan Covid-19 harus diantisipasi sedini mungkin.
Secara khusus, segala aktivitas yang dapat menyebabkan banyak orang harus dihindari. Disinilah WE membuat pernyataan karena selain kemungkinan pertemuan besar-besaran, Covid-19 bisa saja menyebar, apalagi jika rekomendasi working group Covid-19 belum diadopsi, kami anggap kegiatan ini ilegal, “ujarnya, Minggu. (9 Juni 2020) Dikatakan usai melakukan aksi di depan Pasundan Grand Hotel.
Selain itu, lanjutnya, Kota Bandung saat ini sedang bekerja keras untuk memulihkan diri atau memulihkan kesehatan setelah 8 bulan pandemi. Pasca penumpasan, pembangunan sektor dan perekonomian masyarakat membaik.
Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah upaya-upaya yang dapat menggerogoti rencana tersebut.
Add Comment