Reporter Tribun Manado Isvara Savitri melaporkan-TRIBUNNEWS.COM, Manado-protes besar-besaran terhadap undang-undang komprehensif terhadap undang-undang penciptaan lapangan kerja, termasuk Ajak siswa masuk ke gedung DPRD untuk mengungkapkan keinginannya. Tidak disetujui oleh partai. Polisi dan Demokrat dari Provinsi Sulawesi Utara mengatakan: “Kami hanya meminta 10 orang yang masuk ke gedung untuk mengungkapkan keinginan mereka, tetapi tidak semuanya.” Orang-orang, karena mereka khawatir semua keinginan mereka tidak akan terwujud.

Ini menyebabkan konflik antara kedua pihak. — Baca: Wakil Menteri Perdagangan: Tol Manado-Biton Tingkatkan Potensi Perdagangan dan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara-Bacaan: Cita Rasa Bakso Ayam di Magelang, Setiap Salinan Hanya Rp 14.000 – Baca: Nadiem Makarim Akui Teknologi Tidak Bisa Menggantikan Interaksi Sosial Saat Belajar – Polisi sebenarnya bernegosiasi lewat tahanan untuk membubarkan massa.

Setelah berdiskusi yang berat, polisi akhirnya membebaskan 7 siswa tersebut, dan sesuai janji mereka, kerumunan segera mundur. Di sana, massa mengelabui polisi agar mundur ke pertigaan SPBU Kairagi dan membakar ban di tengah jalan. -Itu Telah benar-benar dibubarkan dan situasinya lebih menguntungkan.

Artikel itu dimuat di tribunmanado.co.id, dengan judul “Argumen Hukum Anti Komprehensif Manado”. Tujuh mahasiswa ditangkap polisi dan setuju bubar

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *