TRIBUNNEWS.COM-Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 22/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024, pengembangan sumber daya manusia senior (SDM) harus komprehensif dan tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif. . , Untuk membangun sumber daya manusia yang unggul yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, enam pilar utama yang harus dimiliki, yaitu keimanan dan penghormatan kepada Tuhan, kemandirian, penalaran kritis, keragaman global, gotong royong, dan kreativitas. -Untuk mewujudkan enam pilar tersebut kepada generasi penerus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pembinaan Karakter (Puspeka) memaparkan rangkaian program yang bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia unggul yang berperilaku selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

Tanamkan nilai-nilai Pancasila melalui TikTok

Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, tampaknya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengadopsi cara yang unik melalui aplikasi yang saat ini dipromosikan oleh Generasi Z, yaitu TikTok.

Pada Senin (1/6/2020) Kemendikbud melakukan diskusi singkat bertema “Aku, Kamu, Dia dan Pancasila-Nya” melalui akun TikTok resminya. Hilmar Farid, Direktur Departemen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pentingnya gotong royong dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Saya juga sangat berterima kasih kepada anak muda yang telah bekerja sama selama pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Banyak anak muda memiliki inisiatif besar untuk bekerja sama membantu masyarakat. Arakat telah terkena wabah ini. Dia menjelaskan.“ Ini adalah cara konkret pemahaman anak muda tentang nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. membuktikan. “

Kajian kreativitas Pancasila hari itu

Selain diskusi informal di aplikasi TikTok, Puspeka juga mengadakan lomba kreatif memperingati Pan di tahun 2020 Casilla Memorial Day.

Menurut Direktur Pusat Karakterisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kompetisi Hendarman diadakan untuk mendorong siswa mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Lomba ini untuk siswa bangun Handaman menjelaskan nilai karakter masing-masing bidak dengan cara. Yaitu Lomba Kartun Grafis Sekolah Dasar (SD) / Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) atau sederajat, Lomba Komik Universitas (SMP) / Sekolah Menengah Luar Biasa (SMPLB) atau sederajat, lomba poster sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (SMA / K) / Istimewa Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan Khusus (SMALB / KLB) atau sederajat.

Kemudian mengadakan lomba animasi 2D / lomba Pendidikan Tinggi 3D, Lomba Kreasi Puisi Sekolah Menengah Atas (SMPLB), Lomba Mengaji Puisi Tingkat Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan lomba video edukasi TikTok serta Perguruan tinggi.

Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mas

Puspeka Kemendikbud juga menyelenggarakan pertemuan bertema “Victory Wisdom Day in the Pandemic Period, kepada Menteri Mas Nadim Makarim Surat “, siswa dan guru juga bisa mengikuti.

Kompetisi yang diadakan pada Mei 2020 ini bertujuan untuk mengajak para guru dan siswa untuk berbagi cerita inspiratif tentang kegiatan mengajar selama Ramadhan selama pandemi Covid-19.

Hundaman menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembentukan karakter di kalangan siswa dan guru. “Ini bukan hanya kompetisi, tapi sebagai bentuk penguatan pendidikan karakter, khususnya bagi guru dan siswa pada saat pandemi Covid-19,” jelasnya. -Hendarman melanjutkan bahwa ketika siswa dan guru bekerja sama dan mentolerir kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19, mereka dapat melihat pembentukan karakter mereka.

Puspeka Kemendikbud berharap dengan rangkaian kegiatan ini suatu saat dapat melahirkan sumber daya manusia unggul yang mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dan mampu bersaing dalam persaingan global.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *