JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka peningkatan pagu anggaran, Kementerian Sosial kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Anggota BTP III RI menaikkan reservasi. Achsanul Qosasi berpidato di hadapan Menteri Sosial Juliari P Batubara dan menyampaikan Laporan Hasil Audit (LHP) Laporan Keuangan 2019 Kementerian Sosial (LHP) Kementerian Sosial yang diajukan oleh Biro Pengendalian Agung Republik Indonesia (BPK) Jumat (24 Juli 2020) ke Kantor Kementerian Sosial. Day) di Kawang, Jakarta Timur.
Oleh karena itu, Kementerian Sosial telah memenangkan opini WTP sebanyak empat kali berturut-turut. Sebelumnya, opini WTP BPK RI dikeluarkan oleh Kementerian Sosial dan digunakan untuk laporan keuangan tahun 2016, 2017, 2018 dan sekarang 2019. -Menteri Sosial Juliari mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas semua pekerjaannya. -Pendapat WTP kali ini sangat penting bagi Kemensos untuk terus meningkatkan anggarannya terutama untuk belanja bantuan sosial.Bahkan pada tahun 2020, anggaran Kemensos menjadi anggaran terbesar diantara seluruh kementerian / lembaga. – “Saya memberikan penghormatan atas pencapaian ini. Dengan anggaran yang terus berkembang, kita dapat meraih dan mempertahankan predikat WTP. Saya rasa hal ini tentunya tidak terlepas dari kerjasama yang baik dan komitmen yang teguh di semua tingkatan Kementerian Sosial, khususnya dalam transparansi dan Pengelolaan anggaran bertanggung jawab. Tentunya dengan kepemimpinan tim review BPK tidak bisa menonjol, ”kata Juliari, Menteri Sosial. Upacara LHP Laporan Keuangan Kementerian Sosial Tahun 2019 dilaksanakan dengan program kesehatan Gubernur Kesehatan Dadang Iskandar dan jajaran Eselon I dan II Kementerian Sosial.
Prestasi ini merupakan capaian besar yang diraih pemerintah dalam mengatasi keseriusan upaya Covid-19 dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya.Jaring pengaman berfungsi sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19 dan penanggulangan kemiskinan melalui penerapan rencana perlindungan sosial. Di antaranya, hal ini tercermin dari nilai anggaran yang meningkat, tahun ini ditambah bantuan sosial khusus untuk mengatasi Covid-19, dan anggaran Kementerian Sosial menjadi Rp. 124,4 triliun rupee .- “Di era pandemi, tantangan pengelolaan anggaran menjadi lebih kompleks. Menurut prinsip tata kelola, kepatuhan terhadap anggaran membutuhkan kepatuhan terhadap tata kelola fiskal yang baik. Menteri Sosial mengumumkan:” Kita harus merespons situasi krisis dengan cepat dan tepat. ” Pendapat WTP -BPK membuktikan kualitas kinerja Kementerian Sosial dan tingkat belanja tertinggi yang dicapai sepanjang sejarah, mencapai 63,42%. Menteri Sosial merekomendasikan tindakan segera di posisinya untuk memenuhi rekomendasi BJP .— -Di saat yang sama, Achsanul Qosasi, anggota Partai Revolusi Rakyat III, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Sosial, dan sangat memperhatikannya, juga memperhatikan pengelolaan anggaran, penyusunan laporan keuangan, dan regulasi. Komitmen tegas telah dibuat. Tindak lanjut atas hasil audit.
Penghargaan juga diberikan kepada seluruh jajaran Kementerian Sosial, yang melaksanakan anggaran sesuai dengan standar anggaran dan usulan laporan keuangan yang mengungkapkan laporan keuangannya secara wajar Sistem akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern pemerintah, dan kepatuhan regulasi. Oleh karena itu, BPK memberikan pendapat tentang WTP Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras mengatakan bahwa pengelolaan anggaran tidak hanya harus lebih tertib (profesional, transparan dan bertanggung jawab), tetapi juga Kinerja belanja juga harus lebih cepat dan lebih baik .— “Mendapat opini BPK bisa dikatakan sukses. Namun ke depan, bersama inspektur jenderal dan tim unit kerja eselon I Kementerian Sosial, kita tidak hanya berharap CAP bisa berprestasi, tapi juga sebagai tradisi, ”tuturnya. Kata Hartono.
Add Comment