Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Badan Pusat Statistik (BPS) Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman, Gadamanto mengatakan, data produksi pangan negara yang digunakan hanya satu.

Kementerian Pertanian juga menggunakan data ini (Kementan) untuk data produksi beras, yang sama dengan data yang digunakan BPS. Memang kami setuju dengan kualitas data Pusdatin. Kadarmanto mengatakan di Jakarta, Minggu (5 Maret 2020): “Setiap bulan, kami masih berkoordinasi dengan mereka.” Bacaan: 2015-2019, Kementerian Pertanian mencetak 224.977 hektare sawah berita – jelas Kadarmanto Sebagai bagian dari komitmen One Data yang dicapai pada Desember 2019, data yang sama juga telah dikirimkan ke Biro Logistik (Bulog) dan banyak lembaga negara lainnya. Kami juga meneruskan datanya ke Bulog. Oleh karena itu, kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan / atau instansi dan departemen lain terkait pemutakhiran pangan dan data lainnya, ”ujarnya. -Mengenai pernyataan Presiden bahwa output 7 provinsi sudah berkurang, Cadamanto mengatakan datanya adalah BPS Data bulanan juga digunakan oleh Badan Keamanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian.

“Padahal, data yang tersedia lebih sedikit. Di BPS, kami hanya menyediakan produksi bulanan. Sekarang, BKP dapat menggunakan ketersediaan. Namun, jika data kita masih diserahkan ke Pusdatin, maka masalah data yang digunakan menjadi kewenangan Menteri Pertanian. -Kadarmanto menambahkan, perhitungan surplus dan defisit sangat dipengaruhi oleh permintaan. Tingkat konsumsi masyarakat. Ia mencontohkan, permintaan konsumsi saat puasa dan Lebaran akan meningkat, sehingga jika terjadi defisit selalu dalam posisi yang wajar.

Baca: Perum Bulog menyediakan ribuan masker kesehatan sebagai makanan pokok tenaga medis

“Untuk menghitung surplus sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama permintaan. Konsumsi. BPS sendiri hanya menghitung kelebihan Defisit produksi. Artinya, total produksi dikurangi konsumsi./Total permintaan, “ujarnya.

Di sisi lain, Kadarmanto mendukung upaya kementerian untuk memperbaiki sistem distribusi yang dinilai menjadi penyebab kekurangan pangan. Namun selain itu, Kementerian Pertanian juga harus mengecek inventaris delta di gudang tersebut. Gudang makanan Indonesia.

“Jadi kalau saya hati-hati, saya harus cek inventori Delta dan perbaiki model alokasinya. Jadi bisa dijadikan patokan ketersediaan. Oleh karena itu, kalau saya tambah inventaris Bulog, dia juga harus bilang saya juga harus memastikan Gabah Bulog merupakan gabah impor sementara Serap (Serap Gabah), yang termasuk pembelian dalam negeri yang sudah termasuk produksi. Toh di tingkat nasional masih ada kelebihan produksi. – Sebelumnya Kementerian Pertanian memperkirakan 6 Produksi beras bulan ini bakal surplus 6,4 juta ton. Perkiraan itu berdasarkan produksi bulanan dan kebutuhan konsumsi serta memperhitungkan stok yang ada-Baca: Menteri Pertanian di Forum Pertanian, anak muda harus paham teknologi dan digitalisasi — 2020 Informasi rinci tentang inventarisasi setinggi 3,45 juta ton pada akhir Maret 2009 ini meliputi inventaris blok 1,4 juta ton, hancur 1,2 juta ton, 754.000 ton pedagang dan 2.939 ton lumbung gabah masyarakat (LPM). Belum termasuk inventarisasi masyarakat lain, Misalnya inventarisasi rumah tangga dan kampung halaman. -Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan pihaknya terus menjaga ketersediaan pangan, khususnya 11 jenis komoditas.Selain itu, Menteri Pertanian juga memperkuat kerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, dan departemen terkait. Menjaga ketersediaan dan distribusi makanan. Menjaga. (*)

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *