
Chicago TRIBUNNEWS.COM-Menteri Pertanian (Mandan) Syahrul Yasin Limpo secara simbolis melepas ekspor 4.000 ton jagung dan produk terigu Banten senilai Rp. Mengekspor 16,2 miliar dolar AS ke negara tujuan di China dan Filipina.
Ia juga mendorong berlanjutnya perluasan akses pasar ekspor produk jagung dan gandum ke berbagai negara.
“Hari ini kami melepas PT dari Indonesia untuk ekspor hasil pertanian ke Indonesia. Bungasari, menurut saya ini salah satu kegiatan untuk mempercepat volume ekspor Indonesia. Siwandan, Zilegon, Banten, Sabtu (20/7) /18).
Menteri Pertanian mengungkapkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Juni 2020 mencapai 12,03 miliar dolar AS. Pencapaian tersebut meningkat sebesar 15,09% dari Mei 2020 dan mencapai 10,53 milyar dollar AS.
“Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian akan terus mengalami percepatan pembangunan. Kami akan terus mendorong dan mengoptimalkannya agar bisa berhasil. Dia berkata: “Untuk membantu negara kita.” Mandan menambahkan bahwa dia akan terus melakukan upaya terbaik untuk produksi dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Namun, kalaupun harus mengimpor, pihaknya berniat untuk mengekspor kembali sebagai produk jadi sehingga Direktur Karantina Pertanian Ali Jamil menjelaskan pihaknya sedang menggalakkan ekspor kumulatif produk jagung dan gandum Banten, tak kurang dari itu. 4.000 ton, senilai 16,2 miliar rupiah, sisa tepung jagung, gluten jagung, tepung jagung dan dedak jagung. Jameel.
Selain itu, dia mengatakan mengekspor tak kurang dari 204 ton dedak gandum dan 656 ton dedak gandum ke Filipina. Untuk China, sebanyak 860 ton dedak dikemas dalam 8 kontainer dengan nilai ekonomis Rp. 3,4 miliar.
Arum Kusnila Dewi, Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon II, mengatakan melihat peningkatan ekspor yang cukup signifikan selama semester pertama dan pertengahan Juli 2020, yaitu nilai komoditas sebesar Rp. 118, atau 8 milyar, meningkat 16 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu (hanya Rp). Hanya 6,8 miliar dolar AS.
Add Comment