TRIBUNNEWS.COM-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kec Suhariyanto mengatakan bahwa karena berbagai faktor, tingkat inflasi pada Mei 2020 berada di level rendah 0,07%. Beberapa di antaranya adalah keinginan pemerintah, yaitu, mereka mengharapkan permintaan makanan untuk Lebaran.

dari- “Ini adalah salah satu alasan mengapa pemerintah mempersiapkan terlebih dahulu sehingga pasokan makanan pada bulan Mei relatif terjaga dengan baik,” kata Kecuk pada konferensi pers virtual, Selasa (2). /6).

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Menteri Pertanian) Syahrul Yasin Limpo berjanji untuk menyediakan makanan, terutama 11 makanan pokok, dengan harga yang stabil dan persediaan yang stabil. Dia berkata. Dengan bantuan layanan transportasi online dan pasar dan banyak start-up di lapangan, pertanian dan operasi pasar dan distribusi makanan dari area yang tersisa ke area yang dibatasi kesehatan.

Menurut Kecuk, inflasi yang rendah juga terjadi. Dampak Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang menyebabkan penurunan permintaan-Selain itu, adanya kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) juga telah mempengaruhi kegiatan ekonomi, termasuk permintaan komoditas. Akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat, sementara aktivitas pengeluaran publik juga menurun.

“C ‘adalah alasan penurunan tajam permintaan pada Mei. Di satu sisi, di sisi pasokan, karena penurunan produksi, ia menyatakan:” Kami memiliki bahan baku yang lemah dan permintaan PSBB. “Profesor Muhammad Firdaus, seorang ekonom di Institut Pertanian Bogor (IPB), juga menunjukkan bahwa meskipun distribusinya tidak merata, kondisi akumulasi untuk menyediakan makanan pokok nasional sudah mencukupi.-Dia juga menekankan bahwa setiap daerah memiliki Keuntungan dan kapasitas produksi, katanya, yang terpenting adalah ketersediaan seluruh negara harus mencukupi. Menurutnya, sistem distribusi harus ditata. Tujuannya untuk mengurangi selisih harga antar daerah.

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *