Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Sebanyak 4,99 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari 47.030 desa menerima penyaluran dana desa langsung (BLT). Total anggaran BLT adalah Rs 2990 crore .
Menteri Pedesaan, Daerah Rentan dan Imigrasi Abdul Halim Iskandar mengungkapkan berita itu pada konferensi pers di Jakarta pada Rabu (05/05). / 27/2020). — “Meskipun ada Le Barans, Dana Desa BLT terus dialokasikan. Setelah Musdesus (Pertemuan Desa Khusus), itu dapat segera dialokasikan.”
Menteri Gus menyambut, katanya, Distribusi desa-desa dana BLT akan terus bertambah, harap diingat bahwa masih ada beberapa desa yang belum dialokasikan.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa keterlambatan pekerjaan perawatan disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya, semua kepala desa di daerah tertentu baru saja berubah.
“” Setiap hari (distribusi Dana Desa BLT) berjalan setiap hari. Ini terutama non-moneter, dan ini adalah kehendak Tuhan hari ini, karena bank aktif kembali, dan selalu cair, “katanya.
Menteri Gus mengatakan bahwa mendistribusikan diskusi tentang pengurangan PSBB (pembatasan sosial skala besar) tidak Akan mempengaruhi keberlanjutan program BLT Dana Pedesaan.
Menurutnya, KPM akan selalu menerima Dana Pedesaan BLT dalam tiga bulan (yaitu April, Mei dan Juni).

“Tentu saja, Situasi ini akan berlanjut. Lagi pula, jika kegiatan ekonomi berkembang dengan cepat, ini adalah bagian dari pemicunya, “katanya. Selain itu, Menteri Gus mengakui bahwa fokus desa-desa ini untuk memaksimalkan pendanaan desa BLT telah menyebabkan stagnasi rencana kerja intensif tunai (PKTD) Sebelumnya.-Menurutnya, setelah pandemi 19 tahun, PKTD akan memberikan prioritas untuk memerangi ekonomi desa. “Kami akan terus memantau PKTD. Menurut data pada 26 Mei 2020, dana desa yang dialokasikan untuk PKTD mencapai Rp978.338 miliar dan total upahnya adalah Rp256.387 miliar, menyerap tenaga kerja 281.304 orang “, – ia mengumumkan. (*)
Add Comment