TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka membantu pembangunan ekonomi masyarakat khususnya terdampak pandemi Covid-19, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus melaksanakan program padat karya di kawasan padat karya Unit Pelaksana Teknologi (UPT) di seluruh Indonesia. Rencana kerja tersebut diselenggarakan oleh kawasan navigasi tingkat pertama Dumai bekerja sama dengan ratusan orang dari 7 kabupaten di Kota Dumai.Mereka mengikuti kegiatan perawatan dan pemeliharaan 5 perangkat yang ada di kawasan tersebut.Mulai Sabtu (9 Mei 2020), Area navigasi Kelas I Dumai selama 5 hari.

Hengki Angkasawan, Direktur Departemen Navigasi, H. Syahrul Aidi Maazat, Anggota Panitia V DPR-RI, dan SM Herdi Solioso, Sekretaris Daerah Kota Dumai.

Hengki Angkasawan dalam sambutannya mengatakan, selain membantu pembangunan ekonomi masyarakat yang terkena pandemi Covid-19, kegiatan intensitas tinggi juga melibatkan gaya hidup produktif dan menciptakan lebih banyak kondisi lingkungan. Hengki mengatakan: “Oleh karena itu, kegiatan padat karya ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat, serta melaksanakan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar pelabuhan.” — Bersamaan dengan itu, Raymond Ivan HA Sianturi, Direktur Zona Navigasi Level I Dalam laporannya, kegiatan padat karya kawasan navigasi setingkat Dumai I akan dilakukan di berbagai instansi di kawasan navigasi setingkat Dumai I, dan batas waktu pelaksanaannya adalah 5 (lima) hari dengan melibatkan masyarakat sekitar yang berjumlah kurang lebih 235 orang. Raymond mengatakan, dalam melaksanakan kegiatan padat karya tentunya perlu selalu memperhatikan tata cara kebersihan untuk menentukan rantai distribusi Convid-19 saya. Orang dengan keterampilan khusus hendaknya tidak bekerja dalam jangka panjang, tetapi juga mempertimbangkan mereka yang perlu bekerja untuk mempertahankan kehidupan ekonominya.

“Kami berharap dengan melibatkan masyarakat dalam pengerjaan program padat karya ini, Raymond dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran selama pandemi Covid-19 yang memicu kegiatan sosial dan dipromosikan. Rasa solidaritas, gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam program pemerintah. “

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *