Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang ekonomi kreatif memiliki empat masalah pada Covid-19. Ekonomi kreatif UMKM adalah sulitnya mendapatkan bahan baku dalam wabah ini.
“Sulitnya mendapatkan bahan baku tersebut karena kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang diterapkan oleh masyarakat sekitar belum lama ini akibat berkurangnya pasokan bahan baku oleh pemerintah.” Virtual reality Wishnutama Kata dalam diskusi.
Kemudian masalah kedua Wishnutama tetap ada, yaitu kurangnya tenaga kerja dan kemampuan mesin produksi, serta dampak dari UMKM peserta. Ini belum cukup, dan menyulitkan pelaku UMKM untuk menghadapi pasar dalam dan luar negeri yang terus berkembang, “kata Wishnutama.
Baca: Begitulah Sandiaga Uno selalu menjadi motor penggerak UMKM di tengah pandemi
Baca : Teten: B UMN akan mengutamakan pembelian barang dan jasa produk UMKM
Baca: Menparekraf: Destinasi wisata Bali bisa pulihkan industri pariwisata Indonesia
Wishnutanma juga menjelaskan ekonomi kreatif tenaga kerja UMKM kecil , Belum mampu memenuhi permintaan pasar.
“Ketiga, UKM masih memiliki pemahaman yang sangat rendah tentang penelitian. “Meski penelitian ini penting, namun tujuannya untuk memetakan pasar produk dan strategi bisnis,” kata Wishnutama.
Kemudian yang terakhir adalah regulasi ekspor yang dinilai masih sulit sehingga sulit menembus pasar nasional. Produk UMKM memasuki pasar dunia. Kesulitan ini menyulitkan pelaku UMKM untuk mengekspor. Kami berharap dapat mempermudah perizinan ekspor lagi, ”kata Wishnutama.

Wishnutama juga mengungkapkan, pihaknya sudah banyak kemajuan dalam mendorong UKM go digital. -Mempromosikan digitalisasi di pasar dunia.
Add Comment