TRIBUNNEWS.COM-Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan pengurangan dan pencegahan stunting bukan hanya masalah kesehatan. Namun di luar itu, hal ini terkait langsung dengan bagaimana membangun kebanggaan bangsa.

Menurut Menteri Sosial, penanganan stunting sangat penting. Asupan nutrisi yang tidak mencukupi dalam jangka panjang dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan, yang mengakibatkan kualitas sumber daya manusia yang rendah dan perawakan yang pendek. Kualitas sumber daya manusia tentunya seperti ini, sulit untuk bersaing di era persaingan antar negara.

“Tentu kita berharap negara ini akan menjadi negara yang unggul. Menteri Sosial dalam pidatonya di konferensi“ Bermain Sepakbola ”mengatakan:“ Hanya ada generasi yang sehat, cerdas dan tinggi. Hanya dengan sumber daya manusia yang unggul kita dapat bersaing dengan negara lain. Pertemuan “Kerja Sama Kemensos dan Tanoto Foundation dalam Penanganan, Pengurangan dan Pencegahan Stunting” (28/20) digelar di Kantor Kementerian Sosial Jakarta. -Mensos Juliari mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan menjadi departemen utama penanganan stunting. Sekalipun instruksi tersebut masih lisan, bisa dipastikan Kementerian Sosial siap menjalankan instruksi presiden. -Untuk itulah, sejauh ini Kementerian Sosial punya dua rencana yang sedang berjalan. Yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (bantuan sembako). / BPNT). Menurutnya, dua rencana tersebut mencakup tujuan yang sangat luas dan efektif mendukung penanganan masalah stunting. — PKH menanggung 10 KPM atau 40 juta, jika satu keluarga punya empat. Rencana sembako mencakup 20 juta KPM atau 80 juta orang, yaitu satu keluarga beranggotakan empat orang. “Jadi totalnya sekitar 100 juta. Di sisi lain, kedua rencana ini juga memiliki komponen yang terkait langsung dengan agenda kesehatan.” – Misalnya di PKH ada 7 komponen, empat diantaranya terkait kesehatan, Artinya, tiga aspek ibu hamil, balita, dan lansia lainnya terkait dengan pendidikan.

Kemudian, indeks rencana sembako / BPNT juga meningkat dari semula Rp110.000 / KPM / bulan menjadi Rp150.000 / KPM / bulan (kemudian di bawah pengaruh Covid-19 meningkat menjadi 200.000 rupiah / KPM / Bulan.)

Seiring kenaikan indeks dari Rp 150.000 menjadi Rp 200.000, jenis makanan juga ditambahkan. Dianjurkan untuk membeli daging, ikan, ayam dan kacang-kacangan. Diolah untuk meningkatkan gizi KPM. Oleh karena itu, menurut saya dua prosedur ini saja sudah sangat besar, ”ujarnya. -Kerja sama Kemensos dengan Bhakti Tanoto Foundation meliputi pendidikan dan pelatihan di bidang sumber daya manusia perlindungan sosial, penguatan kapabilitas komunikasi untuk perubahan perilaku, Sinergi modul pelatihan, perluasan pembangunan. Masyarakat, dll. Kerjasama juga terkait dengan peningkatan kapasitas pekerja sosial dalam pengembangan dan pengasuhan anak usia dini. (*)

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *