TRIBUNNEWS.COM-Menteri Desa, Daerah Miskin, dan Imigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan, Rencana Kerja Tunai Intensif (PKTD) akan menyisihkan 41 triliun rupiah untuk dana pedesaan. maksimalkan. — Sebelumnya, Dana Desa difokuskan pada pengelolaan Covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Usai penyelenggaraan BLT, kami akan fokus pada dana desa yang masih bisa digunakan di desa-desa sekitar Rp 41 triliun, yang diperkirakan menjadi berita virtual Menteri Harim di Jakarta pada Selasa, 28 Juli 2020 Dalam jumpa pers tersebut disebutkan bahwa hal ini juga ditujukan untuk arus pendatang ke desa, kata Menteri Halim.Seperti yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di desa sudah berkurang sejak Maret 2019 hingga Maret 2020. Angka ini diturunkan menjadi 0,03%. Berbeda dengan angka kemiskinan di perkotaan, angka kemiskinan meningkat 0,69%. Dr. Honoris Causa dari UNY mengatakan bahwa hasilnya pada Maret 2020, kemiskinan akan berkurang.
Baca: Tenaga kerja tunai pedesaan , Mesin rebound ekonomi perdesaan-PKTD sendiri sudah memasuki bidang ekonomi Menteri Gus mengatakan, hingga 27 Juli 2020 rencananya sudah menyerap 785.845 laki-laki dan 54.870 perempuan.Bidang ini menyangkut konstruksi, pertanian dan perkebunan, kelistrikan. -Industri limbah air-gas, katering, dan pariwisata. — Baca: Mantan Menteri Keuangan mengusulkan kenaikan BLT menjadi Rp 1 juta untuk menanggulangi Covid-19.

Instruksi untuk terus fokus penggunaan dana pedesaan untuk PKTD Praktik-terus-menerus muncul dalam surat edaran Menteri Perdesaan, pembangunan daerah-daerah miskin dan persoalan keimigrasian tahun 2020, melibatkan kerja tunai intensif di pedesaan dan pemberdayaan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Katanya. (*)
Add Comment