TRIBUNNEWS.COM-Dalam audiensi yang digelar dengan UEA, Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (Siti Nurbaya) menyampaikan dukungannya untuk percepatan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, khususnya di Indonesia. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Jumat (25/9). Mulai dari rencana investasi bisnis UEA hingga kerja sama pengembangan mangrove-dalam rapat berdurasi 20 menit itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan akan mendukung proposal kerja sama antara Indonesia dan UEA, terutama proposal mengenai kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan: “Kami pasti akan mendukung kerjasama antara Indonesia dan UEA, terutama di bidang darat.”

Elite Agro LLC dari Departemen Pertanian UEA telah bekerja sama dengan lembaga penelitian tersebut sejak tahun 2019 Badan Pembinaan dan Pengembangan Pertanian Kementerian Koperasi Pertanian pada “Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Komersialisasi Tanaman Pertanian” di Lembang, Jawa Barat, seluas 19 hektar, namun dibatasi oleh ketersediaan lahan.

Terkait kebutuhan lahan untuk elit pertanian, RI-UEA, perseroan terbatas untuk kegiatan kerjasama penelitian pertanian, dan Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyediakan hutan tujuan khusus (KHDTK), dalam hal ini khusus untuk penelitian pertanian Lisensi dapat diproses dengan cukup cepat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah langsung menghubungi rekannya, Menteri Pertanian untuk memahami rencana tersebut, dan mendapat tanggapan yang positif.

Elite Agro LLC UEA juga mulai menjajaki kerjasama di bidang pertanian atau pangan di Kalimantan Tengah Seratus ribu hektar lahan menemui kendala yang sama yaitu lahan. Siti Nurbaya menyampaikan singkatnya: “Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan siap menggalakkan penyediaan lahan karena memang pemerintah sedang menyusun agenda di bidang pangan.“ Hal itu bisa dilakukan dengan dukungan berbagai proyek bisnis dan kerja untuk mendukung dan melibatkan masyarakat, Misalnya melalui investasi BUMN. Sekitar 148.000 hektar lahan telah disiapkan untuk batas irigasi.

“Kami juga menyiapkan sekitar 31.000 hektar lahan untuk food park Kementerian Pertahanan Nasional dan pengelolaan pangan strategis dalam bentuk pinjaman ke daerah-daerah yang sudah tidak berfungsi normal lagi,” ujarnya. Selain itu, UEA juga telah mencapai kesepakatan jual beli listrik dengan konsorsium PT PJB Investasi (PT PJBi dan Masdar) dan PT PLN (Persero) terkait “pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik terapung”. PP 145 MWAC berlokasi di Danau Silata, Jawa Barat. .

Proyek ini membutuhkan izin untuk menggunakan kawasan hutan, menurut Husin Bagis (Husin Bagis), ini proses yang lama dan memakan waktu. Siti Nurbaya dengan tegas menyatakan, jika komunikasi benar, proses penyediaan lahan untuk benda-benda penting dan pemenuhan kebutuhan banyak orang di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat diselesaikan relatif cepat. KLHK ditransmisikan oleh Dirjen Planologi Kehutanan dan Pengelolaan Lingkungan dan akan dilakukan pemeriksaan kembali.

Mengenai mangrove, Siti Nurbaya mendorong pengembangan mangrove dan kerjasama pemanfaatan berkelanjutan berbasis pembibitan, penanaman dan restorasi mangrove. Komponen kegiatan yang diusulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertujuan untuk memulihkan fungsi ekosistem mangrove yang rusak dan mengembangkan model pengelolaan dan pemanfaatan mangrove secara berkelanjutan. Siti Nurbaya (Siti Nurbaya) menuturkan, ada juga Tarakan (Kalimantan Utara). -Hasin Bagis mengucapkan terima kasih kepada Menteri Siti Nurbaya yang telah memberikan solusi untuk percepatan implementasi kerjasama antara pemerintah UEA dan Indonesia. Hussein yakin kerja sama seperti itu akan menguntungkan kedua negara.

“Kami sangat yakin bahwa investasi di Indonesia akan mendorong investor Timur Tengah lainnya, seperti Qatar, untuk juga berinvestasi di Indonesia.” Konferensi Virtual Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Jenderal Perencanaan Kehutanan dan Pengelolaan Lingkungan, Direktur Biro Litbang dan Inovasi, Direktur Biro Pengembangan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kepala Kantor Kerja Sama Luar Negeri (*)

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *