Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Menpora Zainudin Amali dari lobby lantai 9 Graha Pemuda Senayan di pusat kota Jakarta (sebenarnya 22 Juli 2020) sore hari, memantau Badan Latihan Nasional Olimpiade Tokyo, sebenarnya permainan tersebut dari National Weightlifting Training Center ) Tiba .
Menpora Indonesia mengimbau semua atlet yang dilatih secara nasional untuk tetap terlatih sambil melaksanakan program pelatihan yang terlatih dengan baik.
Bagaimanapun, Tim Menpura Indonesia tetap akan melakukan pemantauan terhadap beberapa cabang olahraga timnas, termasuk ketika kunjungan pada saat pandemi jarang terjadi seperti sekarang. Ulasan virtual ini harus diuji oleh atlet angkat besi yang berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda karena pandemi Covid-19 dan akan dilakukan tahun depan (23 Juli hingga 8 Agustus 2021). Latihan pelatnas dan olahraga yang sedang kami pantau yaitu bulu tangkis, angkat besi dan menembak. Kali ini PB PABBSI, karena salah satu tujuan angkat besi adalah meraih medali emas, saya berbicara tentang kemajuan yang baik sejak awal, ini adalah medali emas yang diharapkan Eko Yuli Irawan untuk dimenangkan. Ketika mendengar tentang kucing, dia sering dilatih dengan baik di rumah dan memiliki hubungan yang dekat dengan keluarganya.
“Karena keadaan saat ini, tidak hanya Eko juga akan memberlakukan tindakan disipliner pada keluarganya. Ia berpesan agar masa depan Tokyo, jika tidak maka impian disiplin yang ketat akan hilang.
Menurut laporan Waketum PB PABBSI Djoko Pramono , Ada program bernama “Achievement Test Progress”, yang merupakan kompetisi internal yang dirancang untuk beradaptasi dengan standar kompetisi International Weightlifting Federation (IWF). Juga penting untuk mengikuti peraturan kesehatan secara ketat untuk melaksanakan semua proyek.- — “Untuk memahami kemajuan atlet, tes kemajuan harus diselenggarakan setiap bulan. Ini adalah kompetisi internal yang sepenuhnya sesuai dengan IWF. Peraturan tentang program kesehatan yang dijelaskan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga ditegakkan dengan ketat, dan saat ini, tidak lebih dari 30 orang di seluruh gedung. – Dia melapor.
Sementara itu, Eko Yuli Irawan (kelas) 61Kg), Windy Cantika Aisyah (level 49Kg), Nurul Akmal (level 87kg); dan yang memenuhi syarat adalah Rahmat Erwin Abdullah (level 73Kg) , Triyatno (level 73Kg) juara kedua Nurul Akmal (skor 262,28), Putra juara I Eko Yuli Irawan (skor 429,19), juara kedua Rahmat Erwin Abdullah (skor 410,76)

segera tunjukkan saksi KOI Indra Ga mulya mewakili Ketua Pusat KONI Marciano Norman, mantan direktur PABBSI Adang Dorojatun, pelatih kepala Dirja Wihardja dan pelatih d. (*)
Add Comment