TRIBUNNEWS.COM-Hingga implementasi penuh Traffic Separation System (TSS) di Selat Sunda dan Lombok pada 1 Juli 2020 mendatang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus melakukan persiapan dan infrastruktur dengan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan melengkapi fasilitas.
Marinir Tanjung Priok I, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Angkatan Laut dan Penjaga Pantai (PLP), juga melanjutkan persiapan. — Salah satunya dengan meningkatkan intensitas patroli, pengawasan dan pengamanan di perairan Selat Sunta. “Dengan semakin banyaknya pengawasan dan patroli keamanan yang dilaksanakan, kami masih melakukan sosialisasi di Selat Areta.” Hal ini kami lakukan agar ketika TSS diterapkan di Selat Sunta, dapat beroperasi secara normal tanpa ada kendala. . Ketua kategori PLP I, kata kapten pangkalan Tanjung Priok. Pujo Kurnia digelar di Jakarta, Kamis (11 Juni 2020).

Kapten Pujo mengatakan, saat ini ada 4 kapal patroli yang ditempatkan di Sunda Sound. Guna melakukan patroli rutin secara rutin, kami juga akan mengganti KN.Trisula-P.111 pangkalan PLP Tanjung Pruuk di kawasan Selat Tanjung untuk menambah kekuatan kapal patroli KPLP TSS di Selat Tanjung. Dia berkata. Sudah KN sejak Maret. Alugara-P.114, KN.Celurit-P.203, KN.Cundrik-P.204 dan KN.Dagger-P.205.
Informasi tentang elemen kapal, termasuk KN. Awak Trisula-P.111 berjumlah 24 orang, dan kaptennya adalah Kapten EK Surya Hadi, KN. Kapten Alugara-P.114 adalah Ni. Taruh. Kapten Cahyani Negara berusia 22 tahun. Celurit-P.203 dengan kapten Luhut Simanullang dan 19 awak, KN. Cu ndrik-P.204 dengan kapten Novianto Budiawan dan 18 awak dan KN. Dagger-P.205 dan kapten kapal. Satria Aji Yudha memiliki 21 awak.
“Kami juga menyiapkan 12 orang untuk pangkalan penyelamatan PLP Tanjung Priok. Mereka ikut serta dalam pengawasan dan keselamatan kerja TSS Selat Sunda. Sebanyak 12 orang dan 104 ABK nasional, Kapten Puyo, mengatakan:“ Termasuk 4 (empat) orang Nama) nara sumber, salah satunya penyidik Kementerian Hukum dan UU HAM, penyidik tindak pidana maritim. Ia melanjutkan: “Alat anti polusi (peralatan pencemaran laut), ramp, oil skimmer, power unit dan tangki bahan bakar.” Di saat yang sama, Kapten Puyo menjelaskan model patroli yang dilakukan di TSS Selat Sunta, yaitu dengan mengendalikan Sun Sistem identifikasi otomatis (AIS) dan sosialisasi Selat lainnya, saya berharap pada saat “Implementasi Tother Strait TSS” ditetapkan pada 1 Juli, semua kapal akan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di perairan, khususnya TSS Selat Matahari, “ujarnya. . -Akhirnya, dia tidak lupa bahwa dia telah menyiapkan alat pelindung diri untuk tim boarding.
“Untuk mencegah penyebaran misi Covid-19, sebelum patroli gabungan, akan dilakukan quick test terhadap seluruh awak tim patroli selama patroli mulai tanggal 23 hingga 27 Juni 2020. (* )
Add Comment